Hello everyone~
Berikut ini adalah ringkasan yang saya
buat, enjoy!
BAB 4
Menulis Review Literatur
Semua laporan studi yang dibuat oleh
mahasiswa, lulusan, atau professional, pasti berasal dari review literatur. Tujuan review literatur menurut American
Psychological Association (APA) adalah:
- Menetapkan dan menjelaskan permasalahan.
- Memberitahukan pembaca tentang subjek dengan merangkum dan mengevaluasi studi.
- Untuk mengidentifikasi yang tidak konsisten, perbedaan, kontradiksi, dan hubungan dari bacaan.
- Untuk mengira langkah dan pendekatan selanjutnya untuk menyelesaikan isu yang telah teridentifikasi.
Terdapat lima macam review literatur
yang dapat membedakan atas dasar tujuan review, yaitu: (a) menghasilkan pengetahuan baru, (b) menguji
teori, (c) menyatukan teori, (d) mengembangkan suatu teori baru, dan (e) menyatukan
pengetahuan yang sudah ada.
Pembuatan review literatur dapat
berjalan dengan lancar jika mengikuti tahap berikut:
4.1 MEMILIH TOPIK
Kesalahan
yang dilakukan penulis saat memilih topik, yaitu:
1.
Penulis
tidak tertarik dengan topiknya.
Dalam
memilih topik, luangkanlah waktu yang cukup untuk memikirkannya. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam memilih topik.
2.
Topik
yang dipilih terlalu mudah atau aman.
Penulis
terkadang memilih topik yang mudah atau aman sehingga makna untuk mempelajari
resensi menjadi berkurang.
3.
Topik
yang dipilih terlalu sulit.
Kebalikan
dari poin sebelumnya, penulis memilih topik diluar dari tingkat kemampuannya
sehingga sulit untuk membuat resensi.
4.
Ada
bagian bacaan yang tidak memadai.
Sebelum
memutuskan untuk memilih sebuah topik, pastikan terdapat literatur yang
memadai.
5.
Topik
yang dibahas terlalu luas.
Cara
yang dapat dilakukan agar topik yang dibahas tidak terlalu luas adalah
pembatasan. Review hanya berfokus pada
penyelesaian masalah pada kalangan dewasa, menyelesaikan masalah yang terjadi
pada manusia, menyelesaikan masalah klinis yang berkaitan dengan topik, resensi
membandingkan perspektif psikologis yang berkaitan dengan masalah, dan resensi
hanya berurusan dengan solusi verbal, matematika, dan masalah spasial.
4.2
MENGATUR DAN MENCARI LITERATUR
Cara yang dapat dilakukan untuk
mengatur informasi yang sudah didapat dengan dua cara, yaitu: berkaitan dengan
penulis dan berkaitan dengan topik.
4.2.1 Catatan Penulis
Dalam laporan studi, penulis harus
mencatat sumber informasi. Cara pencatatannya berbeda sesuai dengan
sumber.
Jika sumber berasal dari artikel jurnal, contoh penulisannya
adalah:
Barden,
J., & Petty, R. E. (2008). The mere perception of elaboration creates
attitude certainty: Exploring the thoughtfulness heuristic. Journal of Personality and Social
Psychology, 95(3), 489–509.
Jika sumber berasal dari buku, contoh penulisannya adalah:
Zimbardo,
P. G. (2007). The Lucifer effect:
Understanding how good people turn evil. New York: Random House.
Jika sumber berasal dari buku yang telah diedit, contoh
penulisannya adalah:
Bandura,
A. (2004). The role of selective moral disengagement in terrorism and
counterterrorism. In F. M. Moghaddam & A. J. Marsella (Eds.), Understanding terrorism: Psychosocial roots,
consequences, and interventions (pp. 215-235). Washington, DC: American
Psychological Association.
Meskipun sistem dokumentasi muncul
secara tidak praktis saat anda melakukan studi, hal tersebut memiliki beberapa
keuntungan nantinya, yaitu:
1.
Anda
akan mempunyai seperangkat referensi yang lengkap.
Tidak
ada kemungkinan untuk melupakan sumber referensi yang dibutuhkan, karena anda
mencatat semua sumber pada satu waktu.
2.
Anda
akan mempunyai dokumentasi yang lengkap untuk setiap referensi.
Peneliti
terkadang memiliki daftar referensi yang lengkap tetapi gagal untuk memiliki
dokumentasi yang lengkap untuk setiap referensi.
3.
Bagian
referensi akan selesai.
Ketika
anda siap untuk menyelesaikan bagian referensi, urutkan nama penulis secara
alphabet dan menggunakan informasi dari daftar.
4.2.2
Mencatat Topik
Anda harus mencatat pada setiap kartu,
dengan nama topik di bagian atas, informasi tentang topiknya, sumber dari
setiap informasi, dan komentar. Sortir
kartu sesuai dengan topik. Catatan anda
dalam setiap topik harus komprehensif sehingga anda tidak perlu kembali ke
sumber sebelumnya. Hindari kata-kata asing yang menyampaikan hal tidak berguna.
Setiap pernyataan yang digabungkan, catat sumbernya dengan menulis nama
belakang penulis dan tanggal publikasi.
Lima karakteristik untuk mengevaluasi
argumen penulis, yaitu:
1.
Ketepatan
argumen.
2.
Inkonsisten
internal dari argumen.
3.
Prasangka
terhadap argumen.
4.
Keterlibatan
argumen.
5.
Pentingnya
argumen.
Dengan menyusun catatan topik, anda
akan mendapatkan keuntungan, yaitu: (1) Ketika anda akan membuat makalah, anda
sudah memiliki informasi yang dibutuhkan, (2) Anda memiliki sumber dari argumen,
(3) Anda dengan mudah dapat mengatur tulisan. Tahapan ini sangat penting karena
berpengaruh ke tahap selanjutnya, menyiapkan outline.
4.3
MENYIAPKAN SEBUAH OUTLINE (KERANGKA)
4.3.1 Menggunakan Catatan Topik
Setelah anda selesai membuat catatan
topik, anda sudah siap untuk membuat sebuah outline. Catatan topik membentuk
dasar kerangka, karena mereka bisa langsung digunakan sebagai judul dan anak
judul. Tulis pilihan topik di kertas dan susun untuk membentuk urutan yang
logis. Topik membentuk judul utama dan lainnya membentuk anak judul.
4.3.2 Tipe Outline
Anda harus memilih satu dari tiga cara
outline yang dapat anda buat.
Contoh : Thematic Apperception Test
(TAT) dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
4.3.2.1 Kerangka
dengan kata kunci.
Kerangka terbatas dengan kata kunci
pada setiap tingkat deskripsi.
I. Pendahuluan
II.
Daftar Isi
A.
TAT: gambaran(gambaran)
B.
MMPI: penjelasan(penjelasan)
III.
Pelaksanaan
A.
TAT: lisan
B.
MMPI: tertulis
IV.
Penilaian
A.
TAT: subjektif
B.
MMPI: objektif
V.
Kesimpulan
4.3.2.2 Kerangka dengan topik.
Kerangka yang dibuat menggunakan frase
dan klause pada setiap tingkat deskripsi.
I.
Persamaan antara TAT dan MMPI
II.
Tipe Konten
A.
TAT: gambar orang dalam berbagai keadaan, beberapa realistis dan lainnya tidak.
B. MMPI: pernyataan yang menjelaskan
tingkah laku atau keyakinan bahwa subjek menandakan benar atau salah seperti
penjelasan mereka sendiri.
III. Mode Pelaksanaan
A. TAT:
gambar secara berurutan ditampilkan oleh pemeriksa sesuai subjek, yang melengkapi
narasi pada acara saat awalan, berlangsung, dan mengikut dari gambar.
B. MMPI: buklet berisi seluruh set
penyataan yang diberikan untuk, yang meneruskannya melalui buklet dengan
langkah mereka sendiri.
IV.
Metode Penilaian
A.
TAT: menilai secara subjektif, sering menggunakan teori Murray tentang
kebutuhan taksonomi dan tekanan.
B.
MMPI: menilai secara objektif yang berarti sebuah kunci terpisah untuk setiap
diagnosis
V.
Perbedaan : konten, pelaksanaan, penilaian.
4.3.2.3 Kerangka dengan kalimat.
Kerangka terdiri dari kalimat lengkap
pada setiap tingkat deskripsi.
I. Kerangka ini membandingkan TAT dan
MMPI sehubungan dengan konten, pelaksanaan dan penilaian.
II. Pengujian membedakan dalam tipe
konten.
A. TAT
terdiri dari sebuah rangkaian gambar orang dalam berbagai keadaan, beberapa
realistis, dan yang lain tidak.
B.
MMPI, terdiri dari sebuah rangkaian pernyataan yang menjelaskan tingkah
laku atau keyakinan bahwa subjek menandakan benar atau salah sesuai dengan
penjelasan masing-masing
III. Pengujian juga membedakan mode
pelaksanaan.
A. Dalam TAT, gambar secara berurutan
ditampilkan oleh pemeriksa sesuai subjek, yang melengkapi narasi pada acara
saat awalan, berlangsung, dan mengikut dari gambar
B. Dalam
MMPI, sebuah buklet berisi seluruh set penyataan yang diberikan untuk, yang
meneruskannya melalui buklet dengan langkah mereka sendiri.
IV. Akhirnya, pengujian dinilai dengan
metode yang berbeda.
A. TAT dinilai dengan subjektif,
sering menggunakan teori Murray tentang kebutuhan taksonomi dan tekanan.
B. MMPI dinilai secara objektif yang
berarti sebuah kunci terpisah untuk setiap
skala diagnosis.
V. Kesimpulannya, pengujian berbeda
secara substansial dalam konten, pelaksanaan, dan penilaian.
4.3.3 Memilih Tipe Outline
Anda
harus menggunakan tipe outline yang memudahkan penulisan dan sesuai dengan anda.
4.3.4 Mengatur outline
Berikut adalah 5 prinsip pengaturan
outline, yaitu:
1.
Penyusunan
outline harus dilengkapi dengan awalan, tengah, dan akhir.
2.
Setelah
memilih tipe penyusunan outline, harus tetap dan tidak diganti.
3.
Mengatur
penulisan secara tematis.
Dengan mengatur penulisan secara
tematis, akan memperjelas tulisan anda.
4.
Mengatur
outline secara berurutan.
Outline ini lebih sulit untuk diikuti
daripada outline dengan kata kunci karena semua ide ditulis pada tingkat yang
sama.
5.
Sesuaikan
dengan pembaca.
4.3.5 Keuntungan Menggunakan Outline
Keuntungan menggunakan outline adalah
dapat membantu mengatur penulisan anda, mencegah masuknya topik yang tidak
sesuai, dan mencegah kurangnya topik yang sesuai.
4.4 MENULIS
Dalam penulisan review literatur anda,
anda harus menerapkan 5 poin ini, yaitu:
1.
Pesan
Anda
dapat menambahkan pesan yang jelas dalam review literaturnya untuk memudahkan
pembaca agar lebih mudah mengerti.
2.
Ulasan
yang luas
Informasi
yang anda jelaskan tergantung pada topik dan tujuan yang ingin anda capai dalam
penulisan. Secara umum, anda dapat menjelaskan bagian yang baik dari literatur
empiris dan pastikan bahwa perbedaan pendekatan metodologi juga
dipertimbangkan. Anda tidak harus membahas setiap studi secara rinci.
3.
Akurat
Selalu
pastikan bahwa anda tidak menggambarkan hasil studi anda dalam review literaturnya.
Tida masalah jika kita tidak setuju dengan hasil studi penulis.
4.
Kritik
Kritik
sangat penting untuk disertakan dalam review literatur dengan mengevaluasi
seluruh bagiannya. Ingatlah untuk bersikap adil dan tidak menyimpang dari karya
penulis tersebut.
5.
Akhiran
Bagian
akhir dari review literatur anda tidak hanya terdapat rangkuman saja, tetapi
juga kesimpulan baru, menjelaskan penjelasan baru, atau menyarankan langkah
kedepan dalam pembahasan masalah tersebut.
4.5 MENGEVALUASI TULISAN ANDA DAN MENCARI
KRITIK DARI ORANG LAIN
Setelah
anda selesai menulis review, fikirkan kembali lima kriteria untuk mengevaluasi argumen
penulis yang telah dibahas sebelumnya. Pembaca akan memberikan evaluasi yang
sama atau hampir mirip dengan kriteria yang anda gunakan untuk mengevaluasi
kertas dan buku yang anda baca.
Semoga bermanfaat!
Sumber : The Psychologist's Companion.
0 komentar:
Posting Komentar