About

Pages

Senin, 19 Januari 2015

The Psychologist's Companion Bab 4


Hello everyone~
Berikut ini adalah ringkasan yang saya buat, enjoy!


BAB 4
Menulis Review Literatur


Semua laporan studi yang dibuat oleh mahasiswa, lulusan, atau professional, pasti berasal dari review literatur.  Tujuan review literatur menurut American Psychological Association (APA) adalah:

  1.  Menetapkan dan menjelaskan permasalahan.
  2.  Memberitahukan pembaca tentang subjek dengan merangkum dan mengevaluasi studi.
  3. Untuk mengidentifikasi yang tidak konsisten, perbedaan, kontradiksi, dan hubungan dari bacaan.
  4.  Untuk mengira langkah dan pendekatan selanjutnya untuk menyelesaikan isu yang telah teridentifikasi.
Terdapat lima macam review literatur yang dapat membedakan atas dasar tujuan review, yaitu:  (a) menghasilkan pengetahuan baru, (b) menguji teori, (c) menyatukan teori, (d) mengembangkan suatu teori baru, dan (e) menyatukan pengetahuan yang sudah ada.

Pembuatan review literatur dapat berjalan dengan lancar jika mengikuti tahap berikut:

4.1  MEMILIH TOPIK
Kesalahan yang dilakukan penulis saat memilih topik, yaitu:
1.    Penulis tidak tertarik dengan topiknya.
Dalam memilih topik, luangkanlah waktu yang cukup untuk memikirkannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam memilih topik.
2.    Topik yang dipilih terlalu mudah atau aman.
Penulis terkadang memilih topik yang mudah atau aman sehingga makna untuk mempelajari resensi menjadi berkurang.
3.    Topik yang dipilih terlalu sulit.
Kebalikan dari poin sebelumnya, penulis memilih topik diluar dari tingkat kemampuannya sehingga sulit untuk membuat resensi.
4.    Ada bagian bacaan yang tidak memadai.
Sebelum memutuskan untuk memilih sebuah topik, pastikan terdapat literatur yang memadai.
5.    Topik yang dibahas terlalu luas.
Cara yang dapat dilakukan agar topik yang dibahas tidak terlalu luas adalah pembatasan.  Review hanya berfokus pada penyelesaian masalah pada kalangan dewasa, menyelesaikan masalah yang terjadi pada manusia, menyelesaikan masalah klinis yang berkaitan dengan topik, resensi membandingkan perspektif psikologis yang berkaitan dengan masalah, dan resensi hanya berurusan dengan solusi verbal, matematika, dan masalah spasial.



4.2  MENGATUR DAN MENCARI LITERATUR
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatur informasi yang sudah didapat dengan dua cara, yaitu: berkaitan dengan penulis dan berkaitan dengan topik.

4.2.1 Catatan Penulis
Dalam laporan studi, penulis harus mencatat sumber informasi. Cara pencatatannya berbeda sesuai dengan sumber. 
Jika sumber berasal dari artikel jurnal, contoh penulisannya adalah:
Barden, J., & Petty, R. E. (2008). The mere perception of elaboration creates attitude certainty: Exploring the thoughtfulness heuristic. Journal of Personality and Social Psychology, 95(3), 489–509.

Jika sumber berasal dari buku, contoh penulisannya adalah:
Zimbardo, P. G. (2007). The Lucifer effect: Understanding how good people turn evil. New York: Random House.

Jika sumber berasal dari buku yang telah diedit, contoh penulisannya adalah:
Bandura, A. (2004). The role of selective moral disengagement in terrorism and counterterrorism. In F. M. Moghaddam & A. J. Marsella (Eds.), Understanding terrorism: Psychosocial roots, consequences, and interventions (pp. 215-235). Washington, DC: American Psychological Association.

Meskipun sistem dokumentasi muncul secara tidak praktis saat anda melakukan studi, hal tersebut memiliki beberapa keuntungan nantinya, yaitu:
1.    Anda akan mempunyai seperangkat referensi yang lengkap.
Tidak ada kemungkinan untuk melupakan sumber referensi yang dibutuhkan, karena anda mencatat semua sumber pada satu waktu.
2.    Anda akan mempunyai dokumentasi yang lengkap untuk setiap referensi.
Peneliti terkadang memiliki daftar referensi yang lengkap tetapi gagal untuk memiliki dokumentasi yang lengkap untuk setiap referensi.
3.    Bagian referensi akan selesai.
Ketika anda siap untuk menyelesaikan bagian referensi, urutkan nama penulis secara alphabet dan menggunakan informasi dari daftar.

4.2.2  Mencatat Topik

Anda harus mencatat pada setiap kartu, dengan nama topik di bagian atas, informasi tentang topiknya, sumber dari setiap  informasi, dan komentar. Sortir kartu sesuai dengan topik. Catatan  anda dalam setiap topik harus komprehensif sehingga anda tidak perlu kembali ke sumber sebelumnya. Hindari kata-kata asing yang menyampaikan hal tidak berguna. Setiap pernyataan yang digabungkan, catat sumbernya dengan menulis nama belakang penulis dan tanggal publikasi.

Lima karakteristik untuk mengevaluasi argumen penulis, yaitu:
1.    Ketepatan argumen.
2.    Inkonsisten internal dari argumen.
3.    Prasangka terhadap argumen.
4.    Keterlibatan argumen.
5.    Pentingnya argumen.

Dengan menyusun catatan topik, anda akan mendapatkan keuntungan, yaitu: (1) Ketika anda akan membuat makalah, anda sudah memiliki informasi yang dibutuhkan, (2) Anda memiliki sumber dari argumen, (3) Anda dengan mudah dapat mengatur tulisan. Tahapan ini sangat penting karena berpengaruh ke tahap selanjutnya, menyiapkan outline.


4.3  MENYIAPKAN SEBUAH OUTLINE (KERANGKA)

4.3.1 Menggunakan Catatan Topik
Setelah anda selesai membuat catatan topik, anda sudah siap untuk membuat sebuah outline. Catatan topik membentuk dasar kerangka, karena mereka bisa langsung digunakan sebagai judul dan anak judul. Tulis pilihan topik di kertas dan susun untuk membentuk urutan yang logis. Topik membentuk judul utama dan lainnya membentuk anak judul.

4.3.2  Tipe Outline
Anda harus memilih satu dari tiga cara outline yang dapat anda buat.
Contoh : Thematic Apperception Test (TAT) dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

4.3.2.1 Kerangka dengan kata kunci.
Kerangka terbatas dengan kata kunci pada setiap tingkat deskripsi.

I. Pendahuluan
II. Daftar Isi
A. TAT: gambaran(gambaran)
B. MMPI: penjelasan(penjelasan)
III. Pelaksanaan
A. TAT: lisan
B. MMPI: tertulis
IV. Penilaian
A. TAT: subjektif
B. MMPI: objektif
V. Kesimpulan

4.3.2.2 Kerangka dengan topik.
Kerangka yang dibuat menggunakan frase dan klause pada setiap tingkat deskripsi.

I. Persamaan antara TAT dan MMPI
II. Tipe Konten
A. TAT: gambar orang dalam berbagai keadaan, beberapa realistis dan lainnya tidak.
B. MMPI: pernyataan yang menjelaskan tingkah laku atau keyakinan bahwa subjek menandakan benar atau salah seperti penjelasan mereka sendiri.
III. Mode Pelaksanaan
A. TAT: gambar secara berurutan ditampilkan oleh pemeriksa sesuai subjek, yang melengkapi narasi pada acara saat awalan, berlangsung, dan mengikut dari gambar.
B. MMPI: buklet berisi seluruh set penyataan yang diberikan untuk, yang meneruskannya melalui buklet dengan langkah mereka sendiri.
IV. Metode Penilaian
A. TAT: menilai secara subjektif, sering menggunakan teori Murray tentang kebutuhan taksonomi dan tekanan.
B. MMPI: menilai secara objektif yang berarti sebuah kunci terpisah untuk setiap diagnosis
V. Perbedaan : konten, pelaksanaan, penilaian.
4.3.2.3 Kerangka dengan kalimat.
Kerangka terdiri dari kalimat lengkap pada setiap tingkat deskripsi.

I. Kerangka ini membandingkan TAT dan MMPI sehubungan dengan konten, pelaksanaan dan penilaian.
II. Pengujian membedakan dalam tipe konten.
A. TAT terdiri dari sebuah rangkaian gambar orang dalam berbagai keadaan, beberapa realistis, dan yang lain tidak.
B.  MMPI, terdiri dari sebuah rangkaian pernyataan yang menjelaskan tingkah laku atau keyakinan bahwa subjek menandakan benar atau salah sesuai dengan penjelasan masing-masing
III. Pengujian juga membedakan mode pelaksanaan.
A. Dalam TAT, gambar secara berurutan ditampilkan oleh pemeriksa sesuai subjek, yang melengkapi narasi pada acara saat awalan, berlangsung, dan mengikut dari gambar
B. Dalam MMPI, sebuah buklet berisi seluruh set penyataan yang diberikan untuk, yang meneruskannya melalui buklet dengan langkah mereka sendiri.
IV. Akhirnya, pengujian dinilai dengan metode yang berbeda.
A. TAT dinilai dengan subjektif, sering menggunakan teori Murray tentang kebutuhan taksonomi dan tekanan.
B. MMPI dinilai secara objektif yang berarti sebuah kunci terpisah untuk setiap  skala diagnosis.
V. Kesimpulannya, pengujian berbeda secara substansial dalam konten, pelaksanaan, dan penilaian.

4.3.3 Memilih Tipe Outline
       Anda harus menggunakan tipe outline yang memudahkan penulisan dan sesuai dengan anda.
4.3.4 Mengatur outline
Berikut adalah 5 prinsip pengaturan outline, yaitu:
1.    Penyusunan outline harus dilengkapi dengan awalan, tengah, dan akhir.
2.    Setelah memilih tipe penyusunan outline, harus tetap dan tidak diganti.
3.    Mengatur penulisan secara tematis.
Dengan mengatur penulisan secara tematis, akan memperjelas tulisan anda.
4.    Mengatur outline secara berurutan.
Outline ini lebih sulit untuk diikuti daripada outline dengan kata kunci karena semua ide ditulis pada tingkat yang sama.
5.    Sesuaikan dengan pembaca.
4.3.5 Keuntungan Menggunakan Outline
Keuntungan menggunakan outline adalah dapat membantu mengatur penulisan anda, mencegah masuknya topik yang tidak sesuai, dan mencegah kurangnya topik yang sesuai.

4.4  MENULIS
Dalam penulisan review literatur anda, anda harus menerapkan 5 poin ini, yaitu:
1.    Pesan
Anda dapat menambahkan pesan yang jelas dalam review literaturnya untuk memudahkan pembaca agar lebih mudah mengerti.
2.    Ulasan yang luas
Informasi yang anda jelaskan tergantung pada topik dan tujuan yang ingin anda capai dalam penulisan. Secara umum, anda dapat menjelaskan bagian yang baik dari literatur empiris dan pastikan bahwa perbedaan pendekatan metodologi juga dipertimbangkan. Anda tidak harus membahas setiap studi secara rinci.
3.    Akurat
Selalu pastikan bahwa anda tidak menggambarkan hasil studi anda dalam review literaturnya. Tida masalah jika kita tidak setuju dengan hasil studi penulis.
4.    Kritik
Kritik sangat penting untuk disertakan dalam review literatur dengan mengevaluasi seluruh bagiannya. Ingatlah untuk bersikap adil dan tidak menyimpang dari karya penulis tersebut.
5.    Akhiran
Bagian akhir dari review literatur anda tidak hanya terdapat rangkuman saja, tetapi juga kesimpulan baru, menjelaskan penjelasan baru, atau menyarankan langkah kedepan dalam pembahasan masalah tersebut.


4.5  MENGEVALUASI TULISAN ANDA DAN MENCARI KRITIK DARI ORANG LAIN
Setelah anda selesai menulis review, fikirkan kembali lima kriteria untuk mengevaluasi argumen penulis yang telah dibahas sebelumnya. Pembaca akan memberikan evaluasi yang sama atau hampir mirip dengan kriteria yang anda gunakan untuk mengevaluasi kertas dan buku yang anda baca.



Semoga bermanfaat!

Sumber : The Psychologist's Companion.


0 komentar:

Posting Komentar