PENGARUH BULLYING TERHADAP
PRESTASI BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang
ini, kata bullying sudah tidak asing
lagi bagi kita. Bullying merupakan
salah satu tindakan agresi dengan kekuatan dominan dari perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu orang lain atau yang lebih lemah
darinya Terdapat tiga bentuk bullying, diantaranya adalah bullying fisik, bullying
relasional (psikologis), bullying verbal,
dan bullying cyber (Tyas, 2012). Bullying biasanya terjadi pada anak usia
sekolah. Jika perilaku ini tidak mendapat tindakan lebih lanjut, maka akan
membahayakan anak yang menjadi korban.
Prestasi
belajar anak pasti dapat diraih jika diimbangi dengan situasi lingkungan yang
kondusif. Akan berbeda jika anak berada dalam keadaan dibullying atau ditindas oleh temannya, apakah akan mempengaruhi
prestasi belajarnya? Maka dari itu dilakukan
penulisan ini untuk mengetahui apakah adanya pengaruh bullying terhadap prestasi belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
- Apakah pengaruh bullying terhadap prestasi belajar?
1.3. Tujuan Dan Manfaat
Adapun
tujuan dari penulisan ini bertujuan:
- Untuk mengetahui apakah pengaruh bullying terhadap prestasi belajar.
- Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang apa itu bullying dan pengaruhnya.
Manfaat dari penulisan ini adalah:
Untuk penulis
- Menambah wawasan tentang perilaku bullying dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak.
- Melatih untuk mengembangkan kemampuan menulis dengan baik.
Untuk pembaca
- Menambah wawasan tentang perilaku bullying dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.
- Menambah pemahaman tentang perilaku bullying dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bullying
2.1. Definisi Bullying
Bullying merupakan kata serapan dari bahasa
inggris yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan penindasan. Bullying berasal dari kata bully yang berarti penggertak atau mengganggu
orang yang lemah. Bullying merupakan
salah satu tindakan agresi dengan kekuatan dominan dari perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu orang lain atau yang lebih lemah
darinya (Tyas, 2012).
Menurut Owelus
(1994) bullying adalah tindakan
negatif yang dilakukan seseorang atau lebih dan dilakukan berulang-ulang dari
waktu ke waktu.
Menurut
Rigby (2002) bullying sebagai
penekanan atau penindasan berulang-ulang secara psikologis atau fisik terhadap
seseorang yang memiliki kekuatan yang kurang oleh orang atau sekelompok yang
lebih kuat.
Menurut
Coloroso (2003) bullying adalah
tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan
untuk menyakiti orang lain. Termasuk dalam tindakan yang direncanakan atau
spontan, bersifat nyata dan hampir tidak terlihat, didepan atau dibelakang
seseorang, mudah diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan,
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
2.2. Bentuk Bullying
Bentuk bullying menurut Coloroso (2007: 47)
adalah:
a)
Bullying
Fisik
Bentuk
dari bullying fisik adalah memukul,
menyikut, mencekik, menendang, meninju, menggigit, atau mencakar anak yang
ditindas. Bullying jenis ini adalah
yang paling mudah untuk diidentifikasi.
b)
Bullying
Relasional (Psikologis)
Bullying relasional adalah pelemahan harga
diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian,
atau penghindaran.
c)
Bullying
Verbal
Bentuk
dari bullying verbal berupa julukan
nama, sindiran, celaan, fitnah, kritik tajam hingga penghinaan. Bullying verbal adalah salah satu jenis
bullying yang mudah untuk dilakukan, dapat menjadi awal dari perilaku bullying
lainnya.
d)
Bullying
Elektronik (Cyber)
Bullying elektronik biasanya dilakukan melalui
sarana elektronik handphone, e-mail, chatting room, dll. Bentuk dari bullying elektronik adalah meneror
korban dengan kata-kata, gambar yang mengancam dan menyakiti.
2.3. Penyebab Bullying
Banyak hal
yang dapat menjadi penyebab terjadinya bullying.
Menurut Quiroz et al (2006; dalam Anesti, 2009) menyatakan sedikitnya tiga
penyebab bullying, yaitu:
a)
Hubungan
Keluarga
Anak yang
berada dalam lingkungan keluarga yang melakukan kekerasan, maka lama kelamaan
anak akan merasa hal tersebut adalah perilaku yang dapat diterima. Selain itu,
minimnya keterlibatan orang tua dalam pengasuhan anak juga dapat mempengaruhi
perilakunya. Anak akan cenderung mencari perhatian di luar rumah dan mencari
pujian atau pengakuan dari orang lain. Bentuk dari mencari perhatian diluar
rumah ini yang kebanyakan mengarah pada hal negatif, salah satunya adalah membully temannya.
b)
Teman
sebaya
Dalam
berkegiatan, anak pasti tidak akan terlepas dari pengaruh teman sebaya. Oleh
karena itu, salah satu faktor penting dari perilaku bullying adalah teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif.
Contoh pengaruh negatifnya adalah menghasut teman-temannya untuk menjauhi,
mengejek atau melakukan tindak kekerasan terhadap target bullying.
c)
Pengaruh
media
Pengaruh media
dapat berasal dari televisi atau dari media cetak seperti koran atau majalah. Tayangan
televisi yang tidak mendidik akan membahayakan penontonnya, terutama anak usia
sekolah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Saripah (2006:3) menunjukkan
bahwa 56.9 % anak meniru adegan yang ditonton, dengan gerakan 64% dan kata-kata
43%. Media sangat mempengaruhi pembentukan perilaku seseorang. Ini sangat
mengkhawatirkan karena anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa
dapat rusak karena pengaruh media.
2.4. Karakteristik
a.
Korban
Bullying
Coloroso
(2007) menjelaskan karakteristik korban bullying,
beberapa diantaranya adalah (a) Anak baru, (b) Anak yang paling muda, (c) Anak
yang tidak mau berkelahi dan suka mengalah, (e) Anak penurut, (f) Anak yang
paling miskin atau paling kaya, (g) Anak yang etnisnya dianggap rendah dan
lain-lain.
b.
Pelaku
Bullying
Field
(dalam Rigby, 2002) mengemukakan beberapa karakteristik afektif pelaku bullying, yaitu: (a) tidak matang secara
emosional, (b) kurangnya kepedulian dengan orang lain, (c) Moody dan tidak
konsisten, (d) Mudah marah dan impulsive,
(e) tidak memiliki rasa bersalah dan seterusnya.
Prestasi Belajar
2.5. Definisi Prestasi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Prestasi
berasal dari bahasa belanda, yaitu prestatie
dan dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi. Prestasi adalah hasil dari suatu
hal yang telah dikerjakan, diciptakan baik oleh individu atau kelompok.
2.6. Definisi Belajar
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu.
Menurut
Gredler (1994), belajar adalah proses untuk memperoleh berbagi kecakapan,
keterampilan dan sikap. Peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang baru dan
dapat meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya, mengubah dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari salah menjadi benar, dan yang kurang baik menjadi baik.
Menurut
Baharudin dan Esa (2007) belajar adalah
aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya
melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.
2.7. Definisi Prestasi Belajar
Menurut
Winkel (2004: 162) prestasi belajar adalah salah satu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
bobot yang dicapai.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengaruh Bullying
Dampak bullying yang langsung dirasakan oleh
korban adalah depresi. Korban akan merasa tidak aman berada di lingkungan luar
sehingga akan lebih sering menyendiri. Hal ini berkaitan dengan topik
penulisan, yaitu pengaruh bullying
terhadap prestasi belajar anak usia sekolah. Anak yang mengalami bullying akan cenderung untuk tidak
masuk sekolah agar menghindari temannya. Banyak alasan yang akan dikatakan oleh
anak agar tidak pergi kesekolah. Salah satu contoh alasannya adalah berpura-pura
sakit.
Jika anak
sering tidak masuk sekolah tentunya akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Anak
akan tertinggal materi pelajaran sehingga nilai nya juga akan menurun. Konsentrasi
belajar menjadi terganggu. Fikirannya hanya mengkhawatirkan bagaimana caranya
untuk bisa menghindar dari bullying
temannya. Semangat belajar juga menurun. Anak merasa sudah tidak berguna lagi
untuk melakukan kegiatan apapun termasuk belajar.
Meskipun
hampir semua jurnal mengatakan bahwa adanya pengaruh bullying terhadap prestasi belajar, tetapi ada yang tidak
mengatakan demikian. Bullying memang
mempengaruhi prestasi belajar, tetapi tidak terlalu besar terlihat efeknya.
Nilai anak tetap baik karena mereka meskipun dalam kondisi bullying, mereka mencoba untuk bertahan dan termotivasi untuk
menunjukkan potensi mereka agar tidak direndahkan lagi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Perilaku bullying jika dibiarkan terjadi tentunya
akan membahayakan. Anak yang menjadi korban akan menjadi depresi sehingga dia
akan sering menyendiri dan sulit bergaul. ini akan berpengaruh pada kegiatan
anak di sekolah. Anak cenderung memilih untuk tidak masuk sekolah karena merasa
tidak aman. Nantinya jika terus absen, dapat mempengaruhi prestasi belajarnya
disekolah dengan menurunnya nilai. Tetapi ada kemungkinan anak tidak ingin
selamanya direndahkan sehingga ia akan berusaha menunjukkan potensinya.
4.2. Saran
Berdasarkan
penulisan diatas, maka sarannya adalah:
- Penulis selanjutkan diharapkan dapat membuat yang lebih baik.
- Sebaiknya informasi tentang bullying lebih banyak diberitahukan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dwipayanti, I.A.S., &
Indrawati, K.A. (2014). Hubungan antara tindakan bullying dengan prestasi
belajar anak korban bullying pada tingkat sekolah dasar. Jurnal Psikologi Udayana, 2, 251-260.
Amrina, P. (2013). Pengaruh bullying terhadap motivasi belajar siswa kelas vii di smpn 31 samarinda. Jurnal Psikologi.
Cook, C.R., Williams, K.R., Guerra, N.G., Kim, T.E., Sadek, S. (2010). Predictors of bullying and victimization in childhood and adolescence: A meta-analytical investigation. Social Psychology Quarterly, 25, 65-83.
Widayanti, C.G. (2009). Fenomena bullying di sekolah dasar negeri di semarang: sebuah studi deskriptif. Jurnal Psikologi Undip, 2.
Psikologi Mania. (2012, Juni). Definisi bullying. Diambil tanggal 15 Januari 2015, dari http://www.psychologymania.com/2012/06/definisi-bullying.html
Ilmu Pendidikan. (2012, November). Bentuk-bentuk bullying. Diambil tanggal 15 Januari 2015, dari http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-bullying.html
Ilmu Pendidikan. (2012, November). Bullying pada remaja. Diambil tanggal 15 Januari 2015, dari http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bullying-pada-remaja.html
Nihaya, H. (2012, December 8). Bullying dan solusinya. Diambil tanggal 16 Januari 2015, dari http://harunnihaya.blogspot.com/2011/12/bullying-dan-solusinya.html
Ilmu Pendidikan. (2012, November). Faktor penyebab terjadinya bullying. Diambil tanggal 16 Januari 2015, dari http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-bullying.html
Setiawan, H. (2011, May 23). Pengertian belajar menurut para ahli. Diambil tanggal 19 Januari 2015, dari https://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/
Hardymoviz. (2012, Juni 12). Pengertian prestasi. Diambil tanggal 19 Januari 2015, dari http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/pengertian-prestasi.html
Jika ada yang ingin mengcopy paste, jangan lupa beri komentar yaa! thank you.