Hello
everyone~
Ini adalah materi pertemuan ke 4
filsafat di kelas saya. Enjoy readers!
Logika atau Penalaran Induktif adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
Persamaan penalaran induktif dengan
deduktif
→Argumentasi keduanya terdiri
dari premis-premis yang mendukung kesimpulan.
Perbedaannya adalah penalaran induksi yang tepat
akan punya premis-premis benar tapi kesimpulan salah, karena argumentasi
penalaran induktif tidak membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan
kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
Maka argumentasi
dalam penalaran induksi tidak
dinilai sebagai sahih (valid) atau tidak sahih (invalid), tapi berdasarkan probabilitas.
Cara Penalaran Induktif
→ Proses induksi mulai
berdasarkan pada kejadian-kejadian dan gejala partikular.
Penal induksi adalah
proses penalaran berdasarkan pengertian partikular atau premis
untuk hasilkan pengertian umum atau kesimpulan.
Tiga Ciri Penalaran
Induktif
1) Premis penal
induktif = proposisi empiris yang ditangkap indera,
2) Kesimpulan dalam
penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam
premis.
3) Meski kesimpulan
tak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya
kredibilitas rasional = probabilitas.
Generalisasi Induktif
→ Proses
penalaran berdasarkan
pengamatan atas gejala dengan
sifat tertentu untuk menarik
kesimpulan tentang semua.
Prinsip: Apa yang terjadi
beberapa kali dalam kondisi tertentu dapat diharapkan akan selalu terjadi bila
kondisi yang sama terpenuhi.
Tiga syarat membuat generalisasi:
1) Tidak terbatas secara
numerik, tidak boleh terikat pada jumlah tertentu,
2) Tidak terbatas secara
spasio temporal, harus berlaku dimana saja.
3) Dapat dijadikan dasar
pengandaian.
Analogi Induktif
ANALOGI : Membicarakan tentang dua hal yang berbeda dan dibandingkan. Dua
hal perlu diperhatikan: persamaan dan perbedaan.
Bila
memperhatikan persamaan saja,
maka timbul analogi.
Maka analogi induktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan
kebenaran gejala khusus yang lain yang mempunyai sifat esensial yang sama.
Kesimpulan
analogi induktif tidak bersifat universal tapi khusus.
Contoh: Mangga 1: kuning, besar, matang, ternyata
manis.
Mangga
2: kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga
3: kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga
4: kuning, besar, dan matang
Kesimpulan
tentu manis juga.
Jadi analogi induktif menarik kesimpulan
atas dasar persamaan.
Bedanya dengan generalisasi induktif adalah dimana konklusinya berupa proposisi universal.Penalaran induktif konklusinya lebih luas daripada premis-premis.
Deduktif
Deduktif sebaliknya
juga merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita
menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan yang lebih ‘ umum’ . yang lebih khusus
itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.
Induksi dan deduksi selalu
berdampingan, keduanya selalu bersama-sama dan saling memuat.
Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Deduksi selalu di jiwai oleh induksi.
Dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan, induksi biasanya mendahuli
deduksi. Sedangkan dalam logika biasanya deduksi yang terutama di bicarakan
lebih dahulu. Deduksi di pandang lebih penting untuk latihan dan perkembangan
pikiran
Disarikan dari PPT
0 komentar:
Posting Komentar