Hello everyone~
Ini adalah materi
pertemuan ke 3 filsafat di kelas saya. Enjoy readers!
Silogisme adalah
suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis-premis) disimpulkan suatu
putusan yang baru.
Prinsip silogisme adalah
bila premis benar à simpulannya benar.
Dua macam silogisme:
Silogisme Kategoris dan Silogisme Hipotetis.
A. Silogisme Kategoris
Silogisme yang premis dan
simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh: M
– P Perbuatan jahat itu haram.
S – M
Menghina itu adalah perbuatan jahat.
S – P
Maka, menghina itu haram.
àBila penalaran baik,
silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya.
a) Silogisme Kategoris Tunggal
Mempunyai dua premis,
terdiri atas 3 term S, P, M.
Bentuk-bentuk silogisme
kategoris tunggal:
1) M adalah S dalam premis mayor dan P
dalam permis minor.
Aturan: premis minor hrs sebagai penegasan, sedangkan premis mayor
bersifat umum.
Mis : M – P Setiap manusia dpt mati (mayor)
S – M Aristoteles adalah manusia (minor)
S – P Jadi, Aristoteles dpt mati (simpulan)
2) M jd P dalam premis mayor dan
minor.
Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
Mis :
P
– M Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor).
S – M
Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
S – P Segitiga bukan lingkaran (simpulan)
3) M menjadi S dalam premis mayor dan
minor.
Aturan: premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya
bersifat partikular.
Mis
: M - P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar
(Mayor)
M - S Ada mahasiswa yg orang
bodoh (minor)
S -
P Jadi, sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar
(Simpulan)
4) M adalah P dalam premis mayor dan S
dalam premis minor.
Aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular.
Mis :
P – M
Influenza itu penyakit (mayor)
M - S Semua penyakit
mengganggu kesehatan (minor)
S - P Jadi,
sebagian yg mengganggu kesehatan itu influenza
(simpulan)
b) Silogisme Kategoris Majemuk
bentuk silogisme yang
premis-premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
Jenis-jenis silogisme
katagoris majemuk:
· Enthymema
adalah silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai alasan.
Contoh: Semua
arloji bermutu adalah arloji mahal, karena sukar pembuatannya.
Arloji Mido itu adalah arloji
baik, karena selalu tepat dan awet.
→Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.
· Enthymema adalah silogisme yang dalam
penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit. Salah satu
premis atau simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yang disingkat.
Contoh
: Versi singkat : Jiwa
manusia adalah rohani. →Jadi, tidak akan mati.
Versi
lengkap: Yg rohani itu tidak akan dpt mati.
Jiwa manusia
adalah rohani.
àMaka, jiwa manusia tidak
akan dapat mati.
· Polisilogisme adalah deretan silogisme dimana
simpulan silogisme yg satu menjadi premis utk silogisme yg lainnya.
Contoh :
Seseorang yang menginginkan lebih dari
yang dimiliki, merasa tidak puas.
Seorang yang rakus adalah seseorang yang
menginginkan lebih dari yang dimiliki. →Jadi,
seorang yang rakus merasa tidak puas.
Seorang yang kikir merasa tidak puas. Budi adalah
seorang yang kikir.
→Jadi, Budi merasa tidak puas.
· Sorites adalah silogisme yang premisnya lebih
dari dua. Putusan-putusan itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, sehinggag
predikat dari putusan yang satu jadi subjek putusan berikutnya.
Contoh :
Orang yg tidak
mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.
Orang yang menginginkan seribu satu
barang, banyak sekali kebutuhannya.
Orang yang banyak sekali
kebutuhannya, tidak tenteram hatinya.
→Jadi
orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram
hatinya.
Hukum Silogisme Kategoris
Silogisme tidak boleh mengandung lebih
dari tiga term (S, M, P).
-Kurang dari tiga berarti
tidak ada silogisme.
-Lebih dari tiga term
artinya tidak ada perbandingan.
Ketiga term tetap sama
artinya. Dalam silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing-masing
dengan M.
M tidak boleh masuk dlm
kesimpulan, karena M berfungsi mengadakan perbandingan dengan term2.Term S
dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya.
Jika S dan P dalam premis
partikular, maka dalam simpulan tidak boleh universal. Bila dilanggar akan terjadi latius hos
(menarik simpulan yg terlalu luas). Mis. Semua
lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, Semua gambar itu bulat. (Simpulan salah, mengapa?
Bagaimana yang benar?)
Disarikan dari PPT
19-10-2014
0 komentar:
Posting Komentar