About

Pages

Minggu, 19 Oktober 2014

Pertemuan 3 Filsafat [SILOGISME]

Hello everyone~
Ini adalah materi pertemuan ke 3 filsafat di kelas saya. Enjoy readers!

Silogisme  adalah suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis-premis) disimpulkan suatu putusan yang baru.
Prinsip silogisme adalah bila premis benar à simpulannya benar.
Dua macam silogisme: Silogisme Kategoris dan Silogisme Hipotetis.

A.  Silogisme Kategoris
Silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh:     M – P  Perbuatan jahat itu haram.
                  S – M Menghina itu adalah perbuatan jahat.
                  S – P  Maka, menghina itu haram.
àBila penalaran baik, silogisme memperlihatkan alasan dan dasarnya.

a)   Silogisme Kategoris Tunggal
Mempunyai dua premis, terdiri atas 3 term S, P, M.

Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:
1)    M adalah S dalam premis mayor dan P dalam permis minor. 
     Aturan: premis minor hrs sebagai penegasan, sedangkan premis mayor bersifat        umum.
       Mis :       M – P Setiap manusia dpt mati (mayor)
                      S – M Aristoteles adalah manusia (minor)
                      S – P Jadi, Aristoteles dpt mati (simpulan)

2)    M jd P dalam premis mayor dan minor. 
     Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
     Mis :        P – M Lingkaran adalah bentuk bundar (mayor).
                     S – M Segitiga bukan bentuk bundar (minor)
                     S – P Segitiga bukan lingkaran (simpulan)

3)    M menjadi S dalam premis mayor dan minor.
     Aturan: premis minor harus berupa penegasan  dan simpulannya bersifat partikular.
     Mis :        M - P Mahasiswa itu orang dengan tugas belajar (Mayor)     
                     M - S Ada mahasiswa yg orang bodoh (minor)
                     S - P Jadi, sebagian orang bodoh itu orang dengan tugas belajar                                              (Simpulan)

4)    M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor.
     Aturan: premis minor harus berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat  partikular.
       Mis :       P – M Influenza itu penyakit (mayor)
                      M - S Semua penyakit mengganggu kesehatan (minor)
                        S - P  Jadi, sebagian yg mengganggu kesehatan itu influenza                                                    (simpulan)


b)   Silogisme Kategoris Majemuk
bentuk silogisme yang premis-premisnya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.

Jenis-jenis silogisme katagoris majemuk:
· Enthymema   adalah silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai alasan.
    Contoh:  Semua arloji bermutu adalah arloji mahal, karena sukar pembuatannya.
                 Arloji Mido itu adalah arloji baik, karena selalu tepat dan awet.
                →Jadi, arloji Mido adalah arloji mahal.

· Enthymema adalah silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit. Salah satu premis atau simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yang disingkat.
Contoh :     Versi singkat : Jiwa manusia adalah rohani. →Jadi, tidak akan mati.
                  Versi lengkap: Yg rohani itu tidak akan dpt mati.
                                          Jiwa manusia adalah rohani.
                                          àMaka, jiwa manusia tidak akan dapat mati.

· Polisilogisme adalah deretan silogisme dimana simpulan silogisme yg satu menjadi premis utk silogisme yg lainnya.
           Contoh :
          Seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas.
          Seorang yang rakus adalah seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki.          →Jadi, seorang yang rakus merasa tidak puas.

         Seorang yang kikir merasa tidak puas. Budi adalah seorang yang kikir.
          →Jadi, Budi merasa tidak puas.

· Sorites adalah silogisme yang premisnya lebih dari dua. Putusan-putusan itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, sehinggag predikat dari putusan yang satu jadi subjek putusan berikutnya.
           Contoh :
        Orang yg tidak mengendalikan keinginannya, menginginkan seribu satu barang.
       Orang yang menginginkan seribu satu barang, banyak sekali kebutuhannya.
       Orang yang banyak sekali kebutuhannya, tidak tenteram hatinya.
      →Jadi orang yang tidak mengendalikan keinginannya, tidak tenteram                                hatinya.

Hukum Silogisme Kategoris

Silogisme tidak boleh mengandung lebih dari tiga term (S, M, P)
-Kurang dari tiga berarti tidak ada silogisme.
-Lebih dari tiga term artinya tidak ada perbandingan. 
Ketiga term tetap sama artinya. Dalam silogisme S dan P disatukan oleh perbandingan masing-masing dengan M. 

M tidak boleh masuk dlm kesimpulan, karena M berfungsi mengadakan perbandingan dengan term2.Term S dan P dalam simpulan tidak boleh lebih luas dari premis-premisnya. 

Jika S dan P dalam premis partikular, maka dalam simpulan tidak boleh universal. Bila dilanggar akan terjadi latius hos (menarik simpulan yg terlalu luas). Mis. Semua lingkaran bulat. Nah, semua lingkaran itu gambar. Maka, Semua gambar itu bulat. (Simpulan salah, mengapa? Bagaimana yang benar?)


Disarikan dari PPT
19-10-2014


0 komentar:

Posting Komentar