Hello everyone~
Ini adalah materi
pertemuan ke 5 Filsafat di kelas saya. enjoy!
Fallacia adalah kesalahan pemikiran
dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena
penalaran yang tidak sehat.
Contoh kesalahan fakta
· Presiden AS Barack Obama lahir di
Indonesia.
· Ahmad lahir dengan bintang gemini,
maka hidupnya penuh dengan persoalan.
Kesalahan penalaran dibagi
menjadi kesesatan formal dan kesesatan informal.
a. Kesesatan formal adalah pelanggaran
terhadap kaidah logika dan norma.
Contoh : Semua penodong berwajah seram.
Semua pengamen berwajah seram.
Jadi,
semua pengamen adalah penodong? Belum tentu.
b. Kesesatan informal adalah menyangkut kesesatan dalam bahasa, misalnya pelanggaran diksi.
Contoh
:
Penempatan
kata depan yang keliru = Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
Mengacau
posisi subjek atau predikat = Karena tidak mengerjakan PR, guru
menghukum anak itu.
Ungkapan
yang keliru = Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang
lalu.
Amfiboli →
Sesat karena struktur kalimat bercabang.
Contoh: Anto Anak Bu Lasma
yang hilang ingatan lari dari rumah.
Kesesatan Aksen atau
Prosodi → Sesat karena penekanan yang salah dalam pembicaraan.
Contoh: Ada aturan ‘Anda
tidak boleh ganggu anak tetangga’. Nah Pak Budi bukan tetangga anda. Maka anda
boleh mengganggu anaknya.
Kesesatan bentuk
pembicaraan→ Sesat karena orang menyimpulkan kesamaan
konstruksi juga berlaku
bagi yang lain.
Contoh: Berpakaian artinya
memakai pakaian. Bersepeda artinya memakai sepeda. Maka, beristeri artinya
memakai isteri.
Kesesatan aksiden→ Yang
aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki.
Contoh: Sawo matang adalah
warna. Orang Indonesia itu sawo matang. Maka, Orang Indonesia itu adalah warna.
Kesesatan karena alasan
yang salah → Konklusi ditarik dari premis yang tak
relevan.
Kesesatan Presumsi
· Generalisasi tergesa-gesa: Orang
Padang pandai memasak.
· Non sequitur (belum tentu): Memang
saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dengan dosen
tersebut.
· Analogi palsu: Membuat isteri bahagia
seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan membelai kepalanya dan
memberi banyak makan.
· Penalaran melingkar (petitio
principii): Manusia merdeka karena ia bertanggungjawab dan ia
bertanggungjawab karena ia merdeka.
· Deduksi cacat: Barangsiapa sering
memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik. Andi pasti orang baik.
· Pikiran simplistis: Karena ia tidak
beragama, maka ia pasti tidak bermoral.
Menghindari Persoalan
· Argumentum ad hominem → Jangan percaya
omongannya karena ia bekas narapidana.
· Argumentum ad populum → Anda lihat
banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan
kita.
· Argumentum ad misericordiam → Seorang
terdakwa meminta keringanan hukuman karena mengaku punya banyak tanggungan.
· Argumentum ad baculum → Karena beda
pendapat, suka meneror orang lain.
· Argumentum ad auctoritatem → Mengutip
pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
· Argumentum ad ignorantiam → Bila tidak
bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
· Argumen untuk keuntungan seseorang →
Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau
dijadikan isteri.
· Non causa pro causa → Orang sakit
perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sebagai
penyebabnya.
Kesesatan Retoris
· Eufemisme/disfemisme: Pembangkang yang
dianggap benar disebut reformator. Bila tidak disenangai maka disebut anggota
pemberontak.
· Penjelasan Retorik: Dia tidak lulus
karena tidak teliti mengerjakan soal.
· Stereotipe: Orang Jawa penyabar. Orang
Batak suka menyanyi.
· Innuendo: Saya tidak mengatakan
makanan tidak enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
· Loading question: Apakah Anda masih
tetap merokok?
· Weaseler: Tiga dari empat dokter
menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
· Downplay: Jangan anggap serius
omongannya karena dia hanya buruh bangunan.
· Lelucon atau sindiran
· Hiperbola: membesarbesarkan.
· Pengandaian bukti:studi menunjukkan.
· Dilema semu: Tamu yang menolak kopi, langsung disuguhi sirup. Disarikan dari PPT
0 komentar:
Posting Komentar